layout

wide boxed

direction

ltr rtl

style

light dark

skins

default alimbalmarina somnambula juicy spoonflower goats nutricap keratin vit courtly attire mondrian sage walking by

bg pattern

1 2 3 4 5 6 7 8

bg image

1 2 3 4 5 6 7 8

Yunita Sari, Ph.D : Menghadirkan Wajah Baru Sains Keperawatan dengan Pendekatan Kolaboratif Interdisipliner

Yunita Sari, Ph.D : Menghadirkan Wajah Baru Sains Keperawatan dengan Pendekatan Kolaboratif Interdisipliner
23 Sep

Yunita Sari, Ph.D : Menghadirkan Wajah Baru Sains Keperawatan dengan Pendekatan Kolaboratif Interdisipliner

Jurusan Keperawatan Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan UNSOED terus meningkatkan kapasitas sumberdaya akademisinya. Adalah Yunita Sari, melalui risetnya tentang penggunaan vibrasi pada deep tissue injury, berhasil mengundang decak kagum dan apresiasi dari para promotornya dan meraih gelar pendidikan akademik tertinggi, yakni doktor dalam ilmu keperawatan dari 東京大学 atau University of Tokyo, Jepang. Risetnya tentang perawatan luka, telah meningkatkan pemahaman tentang pentingnya pendekatan riset yang bersifat kolaboratif dari perspektif disiplin ilmu keperawatan. Selain itu, riset-riset mahasiswa keperawatan di Jepang tidaklah berhenti sebatas dalam laporan ilmiah belaka, melainkan juga diaplikasikan dalam aplikasi klinis di rumah sakit. Tradisi ini yang diakui masih belum kuat berlaku di Indonesia, di mana paradigma riset yang monodisipliner dalam sains keperawatan tanpa disadari melimitasi akselerasi dari pengembangan keilmuan itu sendiri. Dengan kata lain, perlu adanya paradigm baru yang bersifat interdisipliner yang hakikatnya justru mendekatkan sains keperawatan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari dinamika dan problematika kesehatan itu sendiri.

 

Riset yang dilakukan Dr. Yunita adalah mengintegrasikan riset keperawatan, biologi molekuler dan teknik penggunaan vibrasi pada deep tissue injury. Secara historikal, vibrasi menjadi faktor positif dalam meningkatkan aliran darah pada kulit namun belum tervalidasi pada luka sebagai akibat tekanan lama pada kulit namun tidak terlihat dari luar. Melalui risetnya yang mengintegrasikan sains keperawatan dengan dimensi biologi molekuler, teknik dan bedah plastik serta rekonstruktif, maka teknik vibrasi pada deep tissue injury menjadi sebuah temuan baru yang efektif sekaligus inovatif. Pendekatan kolaboratif ini, tidak hanya mengeliminasi kesenjangan antara riset dan praktis keperawatan melainkan juga meningkatkan kapasitas perawat yang saintifik. Melalui kapasitas tersebut, maka perawat akan semakin memiliki kredibilitas dan kemantapan dalam memberikan layanan keperawatan.