layout

wide boxed

direction

ltr rtl

style

light dark

skins

default alimbalmarina somnambula juicy spoonflower goats nutricap keratin vit courtly attire mondrian sage walking by

bg pattern

1 2 3 4 5 6 7 8

bg image

1 2 3 4 5 6 7 8

TERM OF REFERENCE GUEST LECTURE

TERM OF REFERENCE GUEST LECTURE
24 May

TERM OF REFERENCE GUEST LECTURE

[keperawatan.fikes.unsoed.ac.id, Rab, 24/05/17] Mobilitas international pekerja ke luar negeri menjadi salah satu fenomena yang dapat memberikan kontribusi positif terhadap pembangunan, baik secara material maupun non-material. Kontribusi secara materiil dapat terlihat melalui perannya dalam penerimaan devisa bagi negara maupun remitant. Secara non materiil, ide-ide baru, pengetahuan akan teknologi modern, keahlian khusus dan kedisiplinan kerja, merupakan hasil yang penting dalam pengembangan diri migran. 

Australia bagi Indonesia merupakan “Land of Opportunity” untuk bekerja. Sektor kesehatan merupakan salah satu sektor yang cukup banyak memberikan kontribusi dalam pengiriman tenaga kerja Indonesia ke luar negeri. Saat ini terdapat kebutuhan yang sangat tinggi untuk perawat dan bidan di Australia. Terdapat banyak jenis posisi perawat yang dibutuhkan antara lain yaitu: bidan, praktisi perawat, registered nurse (aged care), registered nurse (kesehatan anak dan keluarga), registered nurse (kesehatan masyarakat), registered nurse (perawatan kritis dan gawat darurat), registered nurse (pengembangan penyandang cacat), registerd nurse (penyandang cacat dan rehabilitasi) dan registered nurse (medis).

Untuk dapat bekerja sebagai perawat di Australia, tentunya ada berbagai persyaratan yang harus dipenuhi. Perawat yang ingin mengetahui kelayakan untuk mengajukan permohonan sebagai perawat di Australia bisa mengajukan sebuah penilaian untuk kualifikasi yang mereka miliki yaitu menyelesaikan kursus pra pendaftaran pelatihan, telah terdaftar sebagai perawat di Negara dimana pendidikan mereka diambil (STR), memiliki sertifikat pelatihan atau izin di negara mana mereka saat ini melakukan pelatihan dan sertifikat kemampuan bahasa inggris (IELTS).

Saat ini, fenomena yang terjadi di Indonesia adalah jumlah lulusan keperawatan, baik D3 dan S1 melebihi jumlah kesempatan kerja yang tersedia. Bekerja di luar negeri menjadi salah satu alternatif untuk menyalurkan surplus tenaga keperawatan di Indonesia. Pada saat ini, negara-negara timur tengah masih menjadi tujuan utama mobilisasi perawat Indonesia di luar negeri. Kesempatan bekerja yang tersedia di negara-negara tetangga yang lain diharapkan dapat juga dijajaki.

Muhamad Arifin, S.Kep., Ns., MHS (Nurse Unit Manager, War Memorial Hospital, Sydney, Australia) dalam penyampaianya di Ruang Aula Rektorat Lantai 1 pada tanggal 23 Mei 2017 mengatakan "tenaga perawat harus profesional dalam segala bidang"

adapun peserta yang mengikuti kegiatan tersebut adalah Mahasiswa Jurusan Angkatan 2014, 2015, 2016 dan Mahasiswa Profesi dengan jumlah Peserta 108